Senin, 09 Juli 2012

sistematika pidato


1.      Sistematika dan Isi
Sistematika meliputi pendahuluan, pembahasan, dan kesimpulan. Isi meliputi keutuhan, kedalaman, keluasan, ketetapan uraian bahasa serta dalil ynag digunakan.
2. Bahasa yakni mengenai struktur bahasa yang dipakai dan keindahan bahasa dan sastra.
3. Penghayatan dan retorika yang mencakup vokal serta bagaimana pesrta menggambarkan penghayatan uraian.
4. Durasi waiktu minimal 7 menit.
Ternyata format atau sistematika pidato berbahasa Indonesia dengan pidato berbahasa Inggris itu berbeda. Banyak sekal;i parapelajar yang ketika membuat teks pidato berbhasa Inggris diambil dari translit naskah berbahasa Indonesia secara utuh. Padahal kalaukita bandingkan kedua format/sistematikanya berbeda.
Jika dalam pidato berbahasa Indonesia menggunakan salam yang bersifat keagamaan sebagai contoh ”Assalamualaikum. Wr. Wb.” dan menyebutkan nama-nama orang yang lebih dihormati dengaqn pola mengerucut ke bawah.

Sistematika Pidato Berbahasa Indonesia:
1. Pembukaan
§ ”Assalamualaikum Wr. Wb” / ”Salam sejahtera untuk kita semua”
§ ”Puji syukur kepada Tuhan.......”
§ ”Yang terhormat Bapak Kepala......, Wakil Kepala,.......dan para hadirin yang saya hormati”
2. Isi
§ Keutuhan isi
§ Kedalaman isi
§ Keluasan isi
§ Dalil-dalial
3. Penutup

Sistematika Oidato Berbahasa Inggris:
1. Pembukaan
§ ”Good morning ladies and gentleman”
§ “Thank to god for giving us healthy….”
2. Isi
§ Poin-poin yang disampaikan
§ Kesimpulan
3. Penutup
§ “I think that’s all from me and I hopefully it will give some advantages for all of us, if there is a mistake, I ask for give ness. Thank you.”

Perhatikan pula poin-poin sebagai berikut: Struktur bahasa dan keindahan bahasa dan sastra , penghayatan dan retorika yang mencakupvokal dan pendeskripsian tema, durasi waktu, serta jaga sikap dan masukkan humor segar agar audiens tertarik serta jaga pandanga dan penampilan.
Menulias Pidato dengan Sistematika dan Bahasa yang Efektif
Pidato adalah “Ucapan yang tersusun dengan baik yang ditujukan kepada orang lain atau orang banyak”. Pidato dapat dilaksanakan dimana saja dan pada peristiwa apa saja. Menulis teks pidato berarti membuat karangan yang akan diucapkan atau dibaca pada suatu kegiatan.
Bila hendak menulis teks pidato, kita perlu mengetahui terlebih dahulu pidato itu akan diucapkan pada kegiatan apa. Sebab isi pidato harus disesuaikan dengan situasi kegiatan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis teks pidato:
  1. Pada kesempatan apa Anda berbicara (kegiatan)
  2. Gagasan apa yang hendak kita sampaikan
  3. Bagaimana keadaan pendengar
  4. Bahasa yang kita pakai (disesuaikan dengan jenis kegiatan)
  5. Urutan Pidato terdiri dari Salam Pembuka, Sapaan Kepada Hadirin, Ucapan Puji Syukur, Pendahuluan, Isi, Salam Penutup, Penutup.
Menulis teks pidato disesuaikan dengan tujuan dari pidato, diantaranya:
  1. Apakah untuk memberikan Informasi?
  2. Apakah untuk meyakinkan dan mengajak?
  3. Apakah untuk mengambil keputusan?
Dalam menulis teks pidato persiapan yang dilakukan adalah:
  1. Menentukan Topik
  2. Mengidentifikasi pendengar/ saran/ pemirsa dan situasi
  3. Menentukan bahan
  4. Menyusun kerangka pidato
  5. Mengembangkan kerangka menjadi teks.

Selasa, 05 Juni 2012

Pengertian dan Kiat Presentasi Ilmiah

Pengertian dan Kiat Presentasi Ilmiah
Oleh : Ahyani Mirah Liani

·        Pengantar
Presentasi ilmiah merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah. Kegiatan tersebut berfungsi untuk penyebaran informasi ilmiah, baik informasi konseptual maupun prosedural. Bagi mahasiswa, kemahiran untuk melaksanakan presentasi ilmiah merupakan kebutuhan. Oleh sebab itu, mereka dilibatkan dalam menyusun bahasan presentasi dengan bantuan teknolofi informasi, menyajikan, dan merevisi berdasarkan umpan balik dari peserta.

·        Pengertian dan Kiat Presentasi Ilmiah
Presentasi ilmiah yang efektif adalah penyajian bahan ilmiah oleh seseorang disuatu forum yang persertanya secara sukarela terlibat aktif dalam interaksi verbal ilmiah menuju tercapainya tujuan dalam waktu yang tersedia.
Agar presentasi dapat berjalan secara efektif, ada kiat yang perlu diterapkan. Kiat tersebut mencangkup: menarik minat dan perhatian peserta, menjafa agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas, dan tetap menjaga etika. Untuk menarik minat dan perhatian pada apa yang dibahas, seorang penyaji dapat menggunakan media yang menarik, yang dapat berupa media visual seperti gambar dengan warna yang menarik, suara yang cukup keras bagi peserta, dan/atau ilustrasi, anekdot, dan demonstrasi. Selanjutnya, perhatian mereka perlu diahlikan pada fokus pembahasan dengan cara yang menarik pula dengan memanfaatkan informasi latar belakang peserta. Perhatian mereka perlu dijaga atau dipertahankan dengan cara menjaga agar suara tidak menoton, dan dengan menggunakan variasi media. Dalam hal ini multimedia sangat membantu. Akan tetapi apabila perangkat keras sangat terbatas, paling tidak cara berbicara yang perlu divariasi. Alur presentasi perlu dijaga agar tetap fokus pembahasan dan penyaji menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat padat mengenai butir-butir inti. Etika dijaga dengan cara menghindari hal-hal yang dapat merugikan orang lain. Butir-butir rinci tentang etika diuraikan dibawah. Untuk menjamin tercapainya tujuan presentasi ilmiah, ada tata cara yang perlu ditaati.  
·        Beberapa kiat agar presentasi dapat berlangsung sacara efektif:
a.       Menarik minat dan perhatian peserta
b.       Mengarahkan perhatian peserta
c.       Mempertahankan minat dan perhatian peserta
d.       Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas
e.       Menjaga etika
·        Beberapa alasan menggunakan multimedia
Dalam era teknologi informasi, presentasi ilmiah dengan multimedia merupakan kebutuhan karena beberapa alasan, yaitu :
a.       Presentasi akan menjadi lebih menarik
b.       Penyaji dapat menghemat waktu
c.       Penyaji dapat memberikan penekanan pada butir yang dikehendaki secara mendalam
d.       Peserta langsung dapat mengopi file presentasi jika diperlukan
e.       Penyaji sangat dienakkan dengan hanya membawa bahan dalam flashdisk

·        Langkah-langkah dalam menyiapkan bahan presentasi:
a.       Tentukan butir-butir yang di bahas
b.       Atur butir-butir tersebut agar penyajian runtut dan runut (koheren dan kohesif)
c.       Kerangka pikir perlu diungkapkan dan disajikan dalam bentuk diagram atau aliran untuk menunjukkan alur penalaran
d.       Tuliskan semua dalam bingkai powerpoint dengan ukuran huruf atau gambar memadai
e.       Pilih rancangan slide yang cocok
f.        Penayangan uji coba untuk memastikan bahwa semua bahan dalam slide seluruh peserta yang berada dalam ruangan
g.       Cetak bahan untuk dipakai sebagai pegangan peserta dalam penyajian.



·        Efektivitas dalam proses presentasi:
a.       Memastikan bahwa suara terdengar kesemua peserta
b.       Memastikan bahwa penyaji dapat dilihat oleh semua peserta
c.       Menjadi penyimak atau pendengar yang baik
d.       Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya, cari klasifikasi, dan lainnya
e.       Mendorong peserta untuk aktif terlibat
f.        Merespon kepada kebutuhan peserta
g.       Menggunakan media yang menarik dan tepat guna.
·        Beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian dalam presentasi antara lain adalah ;
Kuasai Lingkungan. Penguasaan lingkungan diperlukan untuk menghindari tambahan tekanan mental ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Trik yang dapat dilakukan adalah: datanglah sesaat sebelum presentasi dimulai, sehingga anda cukup waktu untuk: mempersiapkan sarana presentasi (mencoba sound, LCD, Laptop, pointer, atau bahkan sampai merancanakan akan berdiri dimana ketika anda presentasi). Atur skenario dengan moderator (jika moderatornya teman anda) agar anda tidak kaget jika terjadi perubahan skenario secara mendadak oleh moderator (termasuk alokasi waktu yang disediakan moderator untuk anda)
Perhatikan audience. Tataplah audience secara merata dan bergantian, sehingga mengesankan bahwa anda sangat memperhatikan mereka. Jangan palingkan pandangan anda pada langit-langit atau lantai sehingga mengesankan anda tidak percaya diri.
Bicara lugas. Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas, yang mengesankan anda tidak sombong (jangan memakai bahasa luar angkasa walaupun sebagian audience mengerti maksudnya).
Jelaskan media. Media presentasi hanya sebagai guiden (tuntunan) untuk menjaga alur presentasi. Hindari membaca media presentasi kata-perkata (apalagi titik koma di baca sekalian), Kalau perlu hapalkan penjelasan tiap pointer pada powerpoint untuk mengesankan bahwa anda benar-benar menguasai yang anda tulis pada slide presentasi.
·        Penggunaan Power Point
Dengan kemajuan teknologi, bahan presentasi dapat dikemas lebih menarik dan tidak membosankan. Anda dapat menggunakan bahan presentasi yang sederhana tetapi canggih, menggunakan media powerpoint atau menggunakan bahan presentasi yang lebih interaktif dengan multimedia builder. Tujuan bahan presentasi adalah semata-mata sebagai guiden (panduan) agar materi presentasi tidak keluar dari bahan yang telah kita tetapkan. Seorang presenter yang pandai berbicara seringkali lupa dan lepas dari materi yang seharusnya dipresentasikan dan tidak sesuai dengan alur presentasi yang disiapkan. Oleh karena itu sampaikan bahan yang akan disampaikan dalam media presentasi pokok-pokok pikiran untuk menjaga alur presentasi (biasanya berupa pointer-pointer bahasan).
Pada penggunaan media Powerpoint, usahakan jangan terlalu banyak menggunakan animasi dan sound yang tidak perlu, karena audience akan menganggap anda pamer media presentasi. Gunakan animasi dan sound seperlunya hanya diperlukan (misalnya jika menjelasakan proses perubahan grafik, gunakan animasi gerak yang menunjukkan proses.
Gunakan theme yang simple (kalau bisa bermakna sesuai dengan tema presentasi). Penggunaan warna theme yang mencolok tidak dianjurkan (walaupun anda ingin menampilkan kesan ceria). Gunakan juga gradasi warna yang kontras antara background dengan tulisan, sehingga audience dapat dengan mudah menangkap (membaca) presentasi anda. Usahakan menggunakan font tidak lebih kecil dari 24 (tergantung juga pada jenis font-nya).
Gunakan animation effect seperlunya saja pada tampilan presentasi. Jangan menggunakan animation effect pada seluruh tampilan, karena hal tersebut seolah-olah anda menuntun (bahkan lebih ekstremnya “memaksa”) audience untuk membaca sebaris demi baris kata-kata pada presentasi anda. Kadang-kadang audience menginginkan melihat keseluruhan slide secara utuh secara langsung daripada penampilan baris-perbaris.
Akhirnya uji penampilan presentasi anda kepada teman atau saudara anda dari segi penampilan dan konsistensi penulisan. Kalau perlu ada uji pada tampilannya pada slide projector (LCD) untuk meyakinkan anda bahwa tampilan animasi, sound, theme dan warna dapat ditangkap dengan jelas dan sesuai dengan tema presentasi.
·        Menghindari Stress
Sangat manusiawi bila seseorang mengalami stress pada saat akan melakukan presentasi. Jangan biarkan stress terus menyertai anda dari awal hingga akhir presentasi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi stress adalah :
Persiapan yang baik.  Anda harus mepersiapkan segala sesuatunya dengan baik sehingga anda tidak perlu mengkhawatirkan hal-hal yang tidak perlu.
Warming Up. Anda dapat melakukan sedikit warming up untuk menghindari stress akibat tekanan yang terjadi ketika tampil di depan publik. Gunakan trik berikut:
 Duduk santai dengan menyandarkan badan pada kursi : Tarik nafas dalam-dalam lewat hidung dan keluarkan lewat mulut. Ulangi beberapa detik sampai anda merasa lega (jangan terlalu lama, karena akan menambah stress bagi anda)
Lemaskan otot-otot leher (biasanya otot leher yang kaku menyebabkan tekanan pada pikiran). Geleng-gelengkan kepala (kalau perlu putar kepala) beberapa kali (ini juga jangan terlalu lama, karena anda akan keringatan). Sambil duduk, goyangkan badan anda kekiri dan kekanan (gerak menengok kebelakang disertai badan) beberapa kali. Terakhir lemaskan pergelangan kaki dengan menggerakakan pergelangan kaki. Selanjutnya anda siap berdiri dan menyampaikan materi.


Ingat :
1.   Motto 3B yaitu : Berdiri untuk dilihat, Bicara untuk didengar dan Berhenti untuk dikenang
2.   Untuk menjadi seorang presenter yang baik, harus juga mengingat tujuan presentasi  SMART yaitu : Specific, Measurable, Achievable, Reachable dan Time Oriented
Selamat Mencoba. Semangat!! Description: :)


Kamis, 31 Mei 2012

PENGERTIAN BERPIDATO


PENGERTIAN BERPIDATO

OLEH
SITTI AISYAH
1111040047

A.    Pengertian Berpidato
Berpidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau ber-orasi guna menyatakan pendapatnya,memberikan gambaran tentang suatu hal, mempermudah komunikasi antara atasan dan bawahan, serta mempermudah komunikasi antar sesame anggota organisasi. Pidato biasanya dibawakan oleh 1 orang lalu memberikan orasi - orasi dan pernyataan tentang suatu hal atau peristiwa yang penting dan patut dibincangkan. Pidato adalah salah satu teori dari pelajaran bahasa Indonesia. Pidato juga dapat diartikan sebagai ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik. Selain itu, Pidato juga didefinisikan suatu bentuk perbuatan berbicara di depan umum atau orang dalam situasi tertentu, untuk tujuan tertentu dan kepada pendengar yang tertentu pula. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Peranan pidato dalam menyampaikan ide/informasi secara lisan kepada kelompok massa merupakan aktivitas yang sangat penting, baik pada masa lalu maupun pada masa mendatang. Seseorang yang sudah mahir berbicara di depan umum akan dengan mudah menguasai massa dan menawarkan ide-idenya agar dapat diterima orang lain.
Presiden pertama RI, Soekarno, dengan kemahirannya berpidato mampu menarik minat pendengar dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Dengan kepintarannya, beliau sanggup mempersatukan orang Indonesia yang beraneka ragam budaya, suku, dan agama. Lebih dari itu, beliau sanggup menghimpun kekuatan yang mahadasyat untuk mengusir penjajah dari bumi Nusantara.
Kenyataan menunjukkan seorang siswa yang mahir berbicara di depan umum cenderung memiliki relasi yang luas dengan temantemannya di kelas, sekolah atau masyarakat. Sebaliknya, seorang siswa yang “pendiam” cenderung terbatas pergaulannya.
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1.      Menyampaikan informasi atau pemahan kepada orang lain (informatif)
2.      Menghibur atau menyenangkan hati pendengar sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan (rekreatif)
3.      Meyakinkan pendengar (Argumentatif)
4.      Membujuk atau mempengaruhi pendengar (Persuasif).
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1.      Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
2.      Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3.      Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara  kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5.  Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.
Ada beberapa hal penting yang harus anda perhatikan jika anda akan berpidato atau berbicara didepan umum agar tidak minder (nervous) diantaranya:
1.      Fokus pada materi yang akan anda bicarakan
2.   Menguasai materi
3.   Tidak perlu intermezo dll , kecuali jika perlu
Dalam berpidato atau tampil bebicara di depan umum Teks Pidato atau Naskah pidato penting untuk menunjang kelancaran dalam menyampaikan materi pidato. Untuk membuat naskah pidato/teks pidato perhatikan 3 langkah sederhana dibawah ini :
1.      Pembukaan
2.      Isi Pidato
3.      Penutup
1.      .Pembukaan
Dalm pidato, Pembukaan seperti ucapan salam menjadi keharusan bagi orang yang akan berpidato baik pidato itu resmi maupun pidato tidak resmi, seperti :
1. Ucapan Salam Pada Hadirin (mereka yang hadir)
2. Mengucapkan rasa syukur pada hadirat allah Swt
3. Memberikan sapaan/penghormatan pada hadirin yang dianggap sepuh (dituakan)
4. Kemudian sapaan pada hadirin semua
2.  Isi Pidato
Ketika kita akan menyampaikan sebuah pidato, kita mesti bisa berbicara dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan bahasa dan pola pikir orang-orang yang hadir dalam pidato kita. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh sebagian besar para pendengar, jangan menggunakan istilah asing jika para penddengar pidato kita kurang bisa mengerti dan memahami artinya. Karena harus kita sadari, salah satu fungsi terpenting dari sebuah pidato adalah kita bisa menyampaikan segala tujuan dan maksud dari apa-apa yang kita ucapkan tersebut, yang tersirat maupun yang tersurat.
3.  Penutup pidato
Untuk mengakhiri sebuah pidato yang baik, ucapan terima kasih serta penghargaan dan penghormatan kepada para hadirin jangan sampai kita lupakan. Akhiri pidato kita seperti ketika kita mengawalinya. Ucapan syukur dan mengagungkan keagungan Allah Azza Wa Jalla, kita jadikan sebagai akhir dan selesainya kita berpidato.

B.     Kritria Berpidato yang Baik
Setiap orang yang berpidato pasti berusaha dan berharap agar pidato yang disampaikan dinilai oleh pendengarnya sebagai pidato yang baik. Pidato yang baik ditandai oleh kriteria, yakni:
 (1)  isi sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai serta kegiatan yang sedang berlangsung,
(2)   kandungan isi bersifat menggugah dan memiliki manfaat bagi pendengar, (3)    substansi isi tidak menimbulkan pertentangan SARA,
(4)    gagasan dikemas secara jelas, benar, dan objektif,
(5)    bahasa yang digunakan mudah dipahami,
(6)    disampaikan secara santun, etis, rendah hati, komunikatif, dan familiar.
Ada sembilang hal yang mencirikan suatu pidato yang baik yakni, sakli, jelas, hidup, memiliki tujuan yang jelas, bergaya klimas, dibatasi, mengejutkan, memiliki pengulangan dan mengandung humor.
1.      Pidato yang saklik
Pidato yang saklik apabila memiliki objektivitas dan unsur-unsur yang mengandung kebenaran. Saklik juga berarti bahwa ada hubungan yang serasi antara isi pidato dan formulasinya, sehingga indah kedengarannya, tetapi bukan berarti dihiasi dengan gaya bahasa yang berlebih-lebihan. Akhirnya saklik juga berarti ada hubungan yang jelas antara pembeberan masalah dengan fakta dan pendapat atau penilaian pribadi.
2.      Pidato yang jelas
Ketentuan sejak zaman kuno menyatakan bahwa pembicaraan harus mengungkapkan pikirannya sedemikian rupa, sehingga tidak hanya sedapat mungkin isinya dapat dimengerti. Oleh karena itu pembicara harus memilih ungkapan dan susunan kalimat yang tepat dan jelas untuk menghindari salah pengertian.
3.      Pidato yang hidup
Sebuah pidato yang bagus harus hidup. Untuk menghidupkan pidato dapat digunakan gambar, cerita pendek atau kejadian-kejadian yang relevan sehingga memancing perhatian pendengar. Pidato yang hidup dan menarik umumnya diawali dengan ilustrasi, sesudah itu ditampilkan pengertian-pengertian abstrak atau defenisi.
4.      Pidato yang memiliki tujuan
Setiap pidato harus memilki tujuan, yaitu apa yang mau dicapai. Tujuan ini harus dirumuskan dalam satu dua pikiran pokok. Dalam membawakan pidato, tujuan ini hendaknya sering diulang dalam rumusan yang berbeda, supaya pendengar tidak kehilangan benang merah selama mendengar pidato. Kalimat-kalimat yang merupakan tujuan dan kalimat pada bagian penutup pidato harus dirumuskan secara singkat, jelas tapi padat. Dalam suatu pidato tidak boleh disodorkan terlalu banyak tujuan dan pikiran pokok, lebih baik disodorkan satu pikiran dan tujuan yang jelas sehingga mudah diingat, daripada sepuluh pikiran yang tidak jelas sehingga mudah dilupakan.
5.      Pidato yang memiliki klimaks
Suatu pidato yang hanya membeberkan kejadian demi kejadian atau kenyataan demi kenyataan, akan sangat membosankan. Oleh karena itu sebaiknya kenyataan atau kejadian-kejadian itu dikemukakan dalam gaya bahasa klimaks. Berusahalah menciptakan titik-titik puncak dalam pidato untuk memperbesar ketegangan dan rasa ingin tahu pendengar. Selama masa persiapan, titik-titik puncak harus dirumuskan sebaik dan sejelas mungkin.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa klimaks itu harus muncul secara organis dari dalam pidato itu sendiri dan bukan karena mengharapkan tepukan tangan yang riuh dari para pendengar. Klimaks yang dirumuskan dan ditampilkan secara tepat akan memberikan bobot kepada pidato. Usahakan supaya ketegangan dan rasa ingin tahu pendengar diciptakan di antara pembkaan dan penutup pidato.
6.      Pidato yang memiliki pengulangan
Pengulangan atau redundans itu penting, karena dapat memperkuat isi pidato dan memperjelas pengertian pendengar. Pengulangan itu jiga menyebabkan pokok-pokok pidato segera dilupakan. Suatu pengulangan yang dirumuskan secara baik akan member efek yang besar dalam ingatan para pendengar. Tetapi perlu diperhatikan bahwa yang dimaksud terutama adalah pengulangan isi pesan dan bukan rumusan. Ini berarti isi dan arti tetap sama, akan tetapi dirumuskan dengan mempergunakan bahasa yang berbeda. Masalahnya tetap sama, hanya member pakaian yang baru dan menarik.
7.      Pidato yang berisi hal-hal mengejutkan
Sesuatu itu mengejutkan karena itu mungkin belum pernah ada dan terjadi sebelumnya atau karena meskipun masalahnya biasa dan terkenal, tetapi ditempatkan di dalam konteks atau relasi yang baru dan menarik. Munculkan hal-hal yang mengejitkan dalam pidato berarti menciptakan hubungan yang baru dan menarik antara kenyataan-kenyataan yang dalam situasi biasa tidak dapat dilihat. Hal-hal yang mengejutkan itu dapat menimbulkan ketegangan yang menarik dan rasa ingin tahu yang besar, tetapi tidak dimaksudkan sebagai sensasi.
8.      Pidato yang dibatasi
Orang tidak boleh membeberkan segala soal atau masalah dalam suatu pidato. Oleh karena itu pidato harus dibatasi pada satu atau dua soal yang tertutup saja. Pidato yang isinya terlalu luas akan menjadi dangkal.
9.      Pidato yang mengandung humor
Humor dalam pidato itu perlu, hanya saja tidak boleh terlalu banyak, sehingga member kesan bahwa pembicaraan tidak bersungguh-sungguh. Humor itu dapat menghidupkan pidato dan member kesan yang tak terlupakan pada para pendengar. Humor dapat juga menyegarkan pikiran pendengar, sehingga mencurahkan perhatian yang lebih besar kepada pidato selanjutnya.

Skema susunan suatu pidato yang baik :
1.   Pembukaan dengan salam pembuka
2.   Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
3.  Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.
4.   Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll).

Contoh Pidato 1

Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru, serta teman-teman yang saya cintai.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya pada hari ini kita dapat berkumpul bersama guna mengadakan acara perpisahan sekolah.
Para hadirin yang saya hormati, ijinkan saya mewakili teman-teman untuk menyampaikan sepatah dua patah kata dalam rangka perpisahan ini.
Selama bersekolah, kami sebagai siswa sangat bangga dan berterima kasih dengan semua guru yang telah mengajar di sekolah ini, yang dengan sangat baik, tidak pernah pilih kasih dalam mendidik, sangat sabar dan tidak kenal lelah dalam membimbing kami. Berkat jerih payah semua guru, kami pun dapat lulus dari SMP ini.
Mudah-mudahan semua guru yang bertugas mengajar di sekolah ini dapat diberikan kesehatan yang baik dan diberi kebahagiaan selalu.
Juga untuk teman2 semua. Sungguh berat rasanya berpisah dengan kalian semua, karena kita sudah bersama2 selama 3 tahun ini. Tapi tetap saya juga mendoakan teman2 semua dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, baik ke SMA, ke SMK, ke STM maupun institusi pendidikan lainnya untuk dapat mencapai cita2 yang selama ini diangan2kan.
Akhir kata, saya mau mengucapkan sukses selalu buat teman2, doa saya menyertai teman2 semua...