TUGAS
1.
Berapa banyak
bahasa daerah yang ada di Indonesia? Sebutkan bahasa daerah yang ada di
Sulawesi Selatan? Bahasa apa saja di Sulawesi Selatan yang telah punah?
2.
Amati dan tuliskan
bahasa non baku yang dilakukan oleh temanmu pada saat perkuliahan! Tuliskan
alasan ketidakilmiahan kata tersebut dari 8 karakteristik yang ada!
JAWAB
1.
Menurut Kepala Pusat
Bahasa Depdiknas, Dr Dendy Sugondo, bahasa daerah yang terdapat di
Indonesia berjumlah sekitar 750 bahasa.
Di Sulawesi
Selatan terdiri dari 31 bahasa daerah, yang dibagi sebagai berikut :

·
Tamanic/Banuaka :
-
bahasa Embaloh (Kalimantan Barat)
-
bahasa Taman (Kalimantan Barat)
·
bahasa Bugis
·
bahasa Campalagian


·
bahasa Bentong
·
bahasa Konjo Pesisir
·
bahasa Konjo Pegunungan
·
bahasa Makassar
·
bahasa Selayar

·
bahasa Mamuju
·
bahasa Mandar
·
Masenrempulu (4 bahasa) :
-
bahasa Maiwa
-
bahasa Duri
-
bahasa Enrekang
-
bahasa Malimpung
-
bahasa Pattinjo (Kadang dimasukkan
dalam dialek Enrekang)
·
Pitu Ulunna Salu (5 bahasa) :
-
bahasa Aralle-Tabulahan
-
bahasa Bambam
-
bahasa Dakka
-
bahasa Pannei
-
bahasa Ulumanda’
·
Toraja-Sa’dan (6 bahasa) :
-
bahasa Kalumpang
-
bahasa Mamasa
-
bahasa Tae'
-
bahasa Talondo'
-
bahasa Toala'
-
bahasa Toraja-Sa'dan

·
Panasuan :
-
Budong-Budong
-
Panasuan
·
Seko Padang
·
Seko Tengah.
Bahasa daerah yang sudah punah di Sulawesi
Selatan adalah bahasa Koneg-Koneqe, bahasa yang berasal dari Mandar. Sekarang menjadi bahasa Bugis.
2.
Nama : Iim Sugianto
Jam :
-
Kalimat pertama : pukul 16.24
-
Kalimat kedua : pukul 16.25
-
Kalimat ketiga : pukul 16.30
-
Kalimat keempat : pukul 16.55
Tanggal : 9 April 2012
Mata
Kuliah : Teori Peluang
Kalimat-kalimat
non baku yang diucapkan beserta alasan:
a.
Kau nanti tanda
tangani di sini toh.
Alasan: Kalimat di atas tidak baku,
karena menggunakan kata toh pada akhir kalimat. Selain itu, kalimat di atas
tidak formal.
b.
Sudahmi deh.
Alasan: Kalimat di atas merupakan
kalimat fragmentaris dan tidak formal. Karena pada kata sudahmi seharusnya
menggunakan kata sudah dan “deh” seharusnya tidak digunakan.
c.
Pak ndak ada di
depan.
Alasan: Kalimat di atas tidak baku,
karena menggunakan bahasa tidak formal, seperti pada kata “ndag”.
d.
Tadi saya bilang
menjawab.
Alasan: Kalimat di atas merupakan bahasa tidak formal, karena
menggunakan kata bilang yang seharusnya mengatakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar