MATERI
MEMBACA KRITIS UNTUK MENULIS
Oleh:
Fachriatun Nurania (1111040054)
Lia Angriani (1111040063)
a.
Pengantar
Untuk menunjang
pengembangan daya nalarnya, mahasiswa biasanya dilibatkan dalam praktek menulis
ilmiah, yang harus didukung dengan referensi yang memadai. Untuk hal ini,
mereka wajib membaca bahan-bahan rujukan secara kritis. Para mahasiswa peserta
dilibatkan dalam kegiatan yang mendukung berkembangnya pemahaman tentang
membaca kritis, kemudian dilibatkan dalam praktek membaca kritis tulisan atau
artikel ilmiah, tulisan atau artikel populer, dan buku ilmiah, serta
bahan-bahan yang tersaji dalam internet. Produk dari praktek membaca kritis ini
adalah rangkuman bahan yang dibaca dan komentar krisis mahasiswa terhadap
gagasan dan konsep dalam bacaan terkait, kutipan-kutipan yang relevan.
Membaca
merupakan kegiatan yang sangat menunjang kegiatan menulis. Dengan banyak
membaca, kita akan mempunyai banyak informasi dan pengetahuan ysng tidak kita
dapat dari pengalaman sehari-hari. Denagan banyak membaca, kita juga akan
banyak mendapat gagasan yang berguna untuk tulisan kita. Tulisan yang baik
memberikan pengetahuan bagi pembacanya. Oleh karena itu, kalau kita ingin
menghasilkan tulisan yang baik, kita perlu banyak membaca. Tidak mengherankan
bahwa penulis yang baik umumnya banyak membaca.
Selain itu, membaca juga adalah
suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan dan informasi disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata maupun
bahasa tulisan. Suatu proses dimana kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan
terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata secara undividual
akan dapat diketahui maknanya. Dalam membaca dikenal jenis membaca telaah isi
yang memiliki pengertian yaitu membaca
dengan cara meneliti bahan yang tersedia dengan tidak mengesampingkan ketelitian,
pemahaman, serta kekritisan dalam berfikir. Membaca kritis sangat relevan
dengan kehidupan kita sekarang sebagai pelajar yang dituntut untuk menambah
wawasan dan mengambangkan ilmu. Oleh
sebab itu, belajar ini tentu akan sangat bermanfaat karena kita akan dapat
memanfaatkan hasil pembacaan kita yang
cermat. Berdasarkan hal itulah hakikat membaca kritis ini merupakan kegiatan
belajar yang penting dan wajib dikuasai oleh pelajar siawa maupun mahasiswa.
Melalui kegiatan belajar ini, kita sebagai pelajar dibekali dengan kompetensi
yang berkenaan dengan kemampuan untuk menerapkan metode membaca kritis untuk
menulis. Untuk menguasai kompetensi tersebut, kita wajib menjelaskan bagaimana
sebenarnya membaca kritis.
b.
Pengertian Membaca Kritis
Membaca kritis ialah
kegiatan membaca dilakukan dengan bijaksana, penuh tenggang rasa, mendalam,
evaluatif, serta analitis, dan bukan ingin mencari kesalahan penulis tetapi
membaca kritis berusaha memahami makna tersirat dari sebuah bacaan. Dalam
membaca kritis, pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis. Membaca kritis berlaku untuk tulisan
non-fiksi di mana penulis berusaha untuk membuat pernyataan. Membaca kritis
adalah membaca aktif. Membaca kritis melibatkan, mempertanyakan dan
mengevaluasi apa yang penulis katakan, dan membentuk pendapat Anda sendiri tentang
apa yang penulis katakan di dalam tulisannya.
Menurut cf.Harris et.
Al. (1983); smith (1986); Albert dalam tarigan (1988:89) pada dasarnya, saat
seseorang membaca kritis (critical reading) dia melakukan kegiatan membaca
dengan bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan
bukaningin mencari kesalahan penulis. Membaca kritis adalah kemampuan memahami
makna tersirat sebuah bacaan. Untuk itu, diperlukan kemampuan berfikir dan
bersikap kritis. Dalam membaca kritis, pembaca mengolah bahan bacaan secara
kritis. Dengan membaca kritis, pembaca dapat pula mencamkan lebih dalam apa
yang dibacanya dan dia pun akan mempunyai kepercayaan diri yang lebih mantap
daripada kalau dia membaca tanpa usaha berpikir secara kritis. Oleh karena itu,
membaca kritis harus menjadi ciri semua kegiatan membaca yang bertujuan
memahami isi bacaan sebaik-baiknya.
Sedangkan menurut
Soedarso membaca kritis adalah membaca dengan melihat motif penulis dan
menilainya. Pembaca tidak sekadar menyerap apa yang ada, tetapi ia bersama-
sama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Kita membaca dengan nuansa
dan arti. Membaca secara kritis berarti kita harus membaca secara analisis dan
dengan penilaian. Membaca harus merupakan interaksi antara penulis dan pembaca,
kedua belah pihak “saling mempengaruhi” hingga terbentuk pengertian baru.
Berdasarkan uraian di
atas, dalam membaca kritis tidak hanya sekadar memahami isi bacaan tetapi
melibatkan emosi pembaca, sehingga pembaca mampu menganalis dan memberikan
penilaian. Dalam penerapan peningkatan membaca mahasiswa maupun siswa-siswa
diharapkan tidak hanya sekadar memahami isi bacaan tetapi juga mampu
menganalisis dan memberikan penilaian. Yang lebih penting dalam kegiatan
membaca adalah menangkap pesan atau ide pokok bacaan dengan baik.
Rubin secara jelas menyatakan bahwa
keterampilan membaca kritis termasuk ke dalam keterampilan tingkat tinggi sebab
tidak hanya menyepakati apa yang ada dalam teks dan terampil menginterpretasi
saja tetapi lebih pada tingkat mengevaluasi. Roe dan Ross sepaham dengan
pernyataan Rubin tentang membaca kritis beliau menyatakan bahwa: ...that a
critical reading skills is a process of querying and evaluating the text which
surpasses the skill of interpreting the text literally. Consequently, critical
readers have some characteristics that they understand how to ask, analyze, and
evaluate. They try to find a cause ofproblem; they are capable of differing
between facts and opinions.
Roe dan Ross berpendapat bahwa
keterampilan membaca kritis adalah proses penelitian dan evaluasi teks yang
tidak hanya sekadar menginterpretasi teks tertulis. Konsekuensi pembaca kritis
mempunyai beberapa karakteristik, pembaca mampu memahami dengan bertanya,
menganalisis, dan mengevaluasi. Pembaca kritis mencoba memecahkan masalah; juga
mampu membedakan antara fakta dan opini-opini.
Kegiatan
membaca kritis untuk menulis pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk
mendapatkan informasi yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan
dikembangkan. Dengan demikian, kegiatan membaca kritis untuk menulis harus
dikaitkan dengan informasi seperti apa yang kita masukkan dalam tulisan kita,
apakah informasi umum, khusus, atau informasi yang terperinci. Jenis tulisan
yang kita baca berisi informasi yang berbeda. Informasi yang kita dapatkan dari
tulisan populer, misalnya, berbeda dengan informasi yang kita dapatkan dari tulisan
ilmiah.
Membaca
kritis menghendaki kita untuk tidak menerima begitu saja kebenaran informasi
yang didapatkan. Kita selalu bersikap skeptis, bertanya terus menerus dan
berusaha mencari bukti untuk menguji kebenaran informasi tersebut. Pengujian
itu bisa dilakukan dengan mencari informasi pada sumber-sumber yang lain. Oleh
karena itu, membaca kritis memerluka ketekunan dan kesabaran.
c.
Tujuan Membaca Kritis
Menurut
Agustina (2008:124) membaca kritis adalah membaca yang bertujuan untuk
mengetahui fakta-fakta yang terdapat dalam bacaan kemudian memberikan penilaian
terhadap fakta itu. Pembaca tidak hanya sekedar menyerap masalah yang ada,
tetapi ia bersama-sama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca
kritis berarti harus membaca secara analisis dan dengan penilaian. Dalam
membaca kritis pembaca harus terbuka terhadap gagasan orang lain. Pembaca harus
mengikuti pikiran penulis secara tepat, akurat dan kritis. Akurat artinya dalam
hubungan relevansi, membedakan yang relevan dan yang tidak relevan atau tidak
benar. Kritis berarti menerima pikiran penulis dengan dasar yang baik, logis,
benar atau menurut realitas. Karena dalam membaca kritis membaca akan
menganailis, membandingkan dan menilai.
Selain
itu, tujuan membaca kritis adalah sebagai berikut:
1.
Mendalami isi bacaan berdasarkan
penilaian yang rasional melalui keterlibatan yang lebih mendalam dengan pikiran
penulis yang analisis yang dapat diandalkan.
2.
Menemukan keseluruhan makna bacaan yang
dibaca, baik makna baris-baris bacaan, makna antarbaris maupun makna di balik
baris.
d.
Manfaat Membaca Kritis
Selain tujuan membaca
kritis, adapun manfaat membaca kritis adalah sebagai berikut:
1.
Pemahaman yang mendalam dan keterlibatan
yang padu sebagai hasil usaha menganalisis sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan
bacaan.
2.
Kemampuan mengingat yang lebih kuat
sebagai hasil usaha memahami berbagai hubungan yang ada di dalam bahan bacaan
itu sendiri dan hubungan antara bahan bacaan itu dengan bacaan lain atau dengan
pengalaman membaca Anda.
3.
Kepercayaan terhadap diri sendiri yang
mantap untuk memberikan dukungan terhadap berbagai pendapat tentang isi bacaan.
e.
Langkah-Langkah Membaca Kritis
Berikut merupakan langkah-langkah yang
digunakan untuk membaca kritis menurut cf. Nurhadi (1987:145-181), yaitu :
1. Mengingat dan mengenali bahan bacaan,
2. Menginterpretasi makna tersirat.
3. Mengaplikasikan konsep-konsep dalam bacaan,
4. Menganalisis isi bacaan.
5. Menilai isi bacaan,
6. Meng-create bacaan atau mencipta bacaan.
Keenam sikap kritis tersebut sejalan dengan ranah kognitif dalam taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Anderson dan krathwhol (2001:268).
1. Mengingat dan mengenali bahan bacaan,
2. Menginterpretasi makna tersirat.
3. Mengaplikasikan konsep-konsep dalam bacaan,
4. Menganalisis isi bacaan.
5. Menilai isi bacaan,
6. Meng-create bacaan atau mencipta bacaan.
Keenam sikap kritis tersebut sejalan dengan ranah kognitif dalam taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Anderson dan krathwhol (2001:268).
Berkaitan dengan
langkah-langkah membaca kritis Soedarso menyatakan bahwa proses membaca kritis
dapat dilakukan dengan: mengerti isi bacaan, menguji sumber penulis, ada
interaksi antara penulis dan pembaca, dan menerima atau menolak serta mengerti
isi bacaan berarti mengenali fakta- faktanya dan menginterpretasikan apa yang
dibaca, artinya mengerti benar ide pokoknya, mengetahui fakta dan detail
pentingnya, dan dapat membuat kesimpulan serta interpretasi dari ide-ide itu.
Menguji sumber penulis maksudnya apakah dapat dipercaya? Cukup akuratkah? Apakah
kompeten di bidangnya?
f. Cara Membaca Kritis
Dalam membaca
kritis dikenal tiga cara, yaitu :
1)
Membaca baris, adalah membaca baris demi baris untuk dapat memahami
arti kata-kata setiap baris;
2)
Membaca di antara baris,
mempunyai pengertian menganalisis maksud penulis yang sebenarnya;
3)
Membaca diluar baris, bertujuan
mengevaluasi dan memahami hal-hal yang perlu diaplikasikan dalam membaca
kritis, pembaca akan dapat melakukan kegiatan membaca dalam waktu singkat,
namun memperolehi nformasi yang lengkap dan
benar setelah membaca.
Di samping
itu, keberhasilan dalam membaca kritis sangat perlu berlatih
dan berlatih terus, sehingga pembaca akan dapat memperoleh informasi yang
benar, baik yang tersurat maupun tersirat dalam wacana yang dibacanya. Kesimpulan sebenarnya terdapat hubungan yang erat antara
membaca dan menulis. Pengalaman membaca
yang dimiliki seseorang dapat menentukan kekuatan orang tersebut dalam menulis. Ilmu pengetahuan
biasanya didapat dari hasil membaca, sementara menulis dapat digunakan sebagai media untuk mengekspresikan ilmu pengetahuan kita dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, sebaiknya
dibiasakan menuangkan kembali apa yang pernah kita baca dalam bentuk tulisan.
g.
Kegiatan Dalam Membaca Kritis
Sebelumnya,
untuk dapat melakukan kegiatan membaca
kritis, ada beberapa persyaratan pokok yang perlu dipenuhi,
yakni:
1.
Pengetahuan tentang bidang ilmu yang disajikan dalam
bacaan;
2.
Sikap bertanya
dan sikap menilai yang tidak tergesa-gesa;
3.
Penerapan
berbagai metode analisis yang logis atau penelitian ilmiah.
Selanjutnya, adapun
kegiatan dalam membaca kritis adalah sebagai berikut:
1.
Membaca Dengan Berpikir
Membaca hendaknya memikirkan
persoalan-persoalan atau fakta-fakta yang ditampilkan dalam bacaan serta
memikirkan maksud dan tujuan penulis mengemukakan fakta-fakta tersebut. Tujuan
pembaca dengan cara berpikir ini supaya pembaca dapat menentukan dan menemukan
batasan-batasan dari persoalan-persoalan atau fakta-fakta yang dikemukakan oleh
pengarang.
2.
Membaca Dengan Menganalisis
Analisis merupakan kunci membaca
kritis. Dengan menganalisis pembaca dapat mengetahui apakah fakta-fakta yang
dikemukakan pengarang sungguh di sokong oleh detail-detail yang diberikannya
atau tidak. Pembaca selanjutnya dengan cara itu akan mudah untuk memisah-misahkan
mana detail-detail yang penting, dan mana yamg tidak penting.
3.
Membaca Dengan Penilaian
Tugas pembaca kritis adalah menilai
fakta atau pernyataan yang dapat menyokong gagasan atau ide pokok yang
dikemukakan. Pembaca harus dapat menentukan apakah fakta yang dibacanya ada
hubungannya satu dengan yang. Pembaca
akhirnya menentukan penilaian terhadap fakta-fakta yang disajikan oleh penulis.
Beberapa fungsi penting dalam kegiatan membaca
kritis, yaitu:
a)
Kegiatan membaca kritis memunculkan pemahaman yang mendalam dan
keterlibatan yang padu sebagai hasil usaha menganalisis
sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan bacaan.
b)
Kegiatan membaca kritis dapat
merangsang kemampuan mengingat yang
lebih kuat sebagai hasil usaha memahami berbagai hubungan yang ada di dalam bahan
bacaan itu sendiri dan hubungan antara bahan bacaan itu dengan bacaan lain atau
dengan pengalaman pembaca yang telah didapatkan.
c)
Selain itu, kegiatan membaca kritis juga dapat meningkatan
kepercayaan terhadap diri sendiri yang mantap
untuk memberikan dukungan terhadap berbagai pendapat tentang isi bacaan.
h. Bahan-Bahan Membaca Kritis
Bahan-bahan
yang dibaca secara kritis meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Esai
2.
Biografi dan autografi
3.
Drama
4.
Kesimpulan-kesimpulan yang
berbeda dalam lapangan sejarah, ekonomi, hukum dan politik
5.
Peristiwa-peristiwa yang
dijumpai dalam koran, majalah, propaganda dan lain-lain.
i.
Teknik Membaca Kritis
Menurut sudarso (1988:72) ada empat
teknik yang dapat digunakan dalam membaca kritis.
1.
Mengerti Isi Bacaan
Mengenali fakta dan
menginterprestasikan apa-apa saja yang dibaca dengan kata lain mengerti ide
pokok, mengetahui fakta penting dan dapat membuat kesimpulan serta
menginterprestasikan ide-ide tersebut. Fakta berguna untuk menambah informasi
sedangkan ide bermanfaat untuk menambah pemahaman. Mendapat informasi bertujuan
sekedar mengetahui sesuatu itu fakta sebaliknya pemahaman bertujuan mengetahui
segalanya tentang fakta.
2.
Menguji Sumber Penulis
Apakah penulis dapat dipercaya?. Kita
harus mencari tahu kebenarannya misalnya mengetahui di bidang apa penulis itu
berkompeten, dalam hal ini termasuk uji pandangan, tujuan dan asumsi penulis
yang terdapat dalam tulisannya untuk membedakan apakah tulisan itu fakta atau
opini.
3.
Interaksi Antara Penulis
Dengan Pembaca
Pembaca tidak hanya mengetahu maksud
penulis tetapi juga membandingkan dengan pengetahuan yang dimilikinya dari
penulis-penulis lain. Pembaca juga perlu menilai dan membandingkan isi bacaan
dengan pengetahuan yang ada padanya
4. Terbuka Terhadap Gagasan Penulis
4. Terbuka Terhadap Gagasan Penulis
Pembaca hendaknya menghargai pendapat
yang dikemukakan oleh penulis kemudian pembaca juga mengevaluasi teknik
penulisannya. Akhirnya penulis mempertimbangkan dan mengujinya alasannya dengan
alasan yang logis dan interprestasi yang berdasar.
j.
Syarat Pokok dalam Membaca Kritis
Ada beberapa persyaratan pokok menurut cf. Nurhadi (1988), dan Harjasujana
dkk. (1988) yang perlu dipenuhi untuk dapat melakukan kegiatan membaca kritis
yaitu :
1. Pengetahuan tentang bidang ilmu yang disajikan dalam bacaan.
2. Sikap bertanya dan sikap menilai yang tidak tergesa-gesa.
3. Penerapan berbagai metode analisis yang logis atau penelitian ilmiah.
1. Pengetahuan tentang bidang ilmu yang disajikan dalam bacaan.
2. Sikap bertanya dan sikap menilai yang tidak tergesa-gesa.
3. Penerapan berbagai metode analisis yang logis atau penelitian ilmiah.
k.
Ragam Membaca Kritis
Ada berbagai ragam membaca kritis
bergantung pada jenis informasi seperti apa yang kita inginkan :
1.
Membaca Cepat Atau sekilas
Untuk Mencari Topik
Kadang-kadang
kita membaca bukan untuk mencari informasi yang rinci. Kita hanya ingin
mengetahui secara umum apa yang dibicarakan dalam tulisan apa yang kita baca.
Dalam hal ini, kita tidak perlu memfokuskan perhatian pada bagian-bagian
tertentu. Kita bisa membaca tulisan dengan cepat atau secara sekilas dari awal
sampai akhir. Dari kegiatan membaca cepat ini kita mendapatkan ide tentang
topik tulisan yang kita baca.
2.
Membaca Cepat Untuk
Informasi Khusus
Membaca
cepat juga bisa dilakukan kalau kita menginginkan informasi khusus dari sebuah
tulisan. Perhatian kita hanya tertuju pada bagian-bagian yang kita inginkan.
Bagian-bagain yang mengandung informasi yang tidak kita inginkan tidak mendapat
perhatian kita.
3.
Membaca Teliti Untuk
Informasi Rinci
Kita
mungkin juga ingi mendapatka informasi rinci tentang suatu hal. Dalam hal ini,
kegiatan membaca difokuskan pada bagian yang mengandung informasi yang ingin
kita ketahui secara rinci. Begitu kita sampai pada bagian tersebut, kita
membacanya dengan teliti sampai kita benar-benar memahami informasi yang ingin
kita dapatkan. Bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan tidak perlu dibaca
lebih lanjut.
mntap gan sangat membantu
BalasHapusmampir juga yah
http://belajardii.blogspot.com