Selasa, 03 April 2012

Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam Menulis dan Presentasi Ragam Ilmiah

MATERI
Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam Menulis dan Presentasi Ragam Ilmiah


OLEH:
Supriadi Suhartawan 
(1111040015)

Nur Lisma Linda M 

(11110400)


1.      Pengertian Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah adalah bahasa yang digunakan dalam menulis karya ilmiah, bahasa indonesia yang dimaksud adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam penulisan maupun secara tulisan. Dalam menulis ragam ilmiah, haruslah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan dan juga aturan-atran penulisan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia) 
Bahasa Indonesia ragam ilmiah digunakan untuk memaparkan fakta, prinsip, konsep, teori atau gabungan dan keempatnya. Bahasa Indonesia juga bisa  menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan. Bahasa Indonesia ragam ilmiah memiliki karakteristik cendikia, lugas, dan jelas, menghindari kalimat fragmatis, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten.
2.      Menggunakan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam Menulis dan Presentasi Ilmiah
Menggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah berarti dalam tujuan menulis dan presentasi kita berpedoman pada bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam hal ini kita harus memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori, atau gabungan dari keempat haltersebut secara hasil penelitian secara tertulis dan lisan.
Pada saat menulis tulisan ilmiah penulis harus menunjukkan karakteristik bahasa Indonesia ragam ilmiah, yaitu sifat yang cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmatis, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten.
Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat cendekia. Artinya, bahasa ilmiah itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis. Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca. Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika. Karena itu, apabila sebuah kalimat digunakan untuk mengungkapkan dua buah gagasan jelas dalam kalimat yang mewadahinya.
Bahasa Indonesia ragam ilmiah yang bersifat  Lugas dan Jelas  dimaknai bahwa bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan secara langsung sehingga makna yang ditimbulkan adalah makna lugas. Pemaparan bahasa Indonesia yang lugas akan menghindari kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat. Penulisan yang bernada sastra pun perlu dihindari. Gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahasa yang jelas dan hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
 Bahasa Indonesia ragam ilmiah yang sifatnya menghindari kalimat fragmentaris artinya bahasa Indonesia ragam ilmiah juga menghindari penggunaan kalimat fragmentaris. Kalimat fragmentaris adalah kalimat yang belum selesai. Kalimat terjadi antara lain karena adannya keinginan penulis menggunakan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa menyadari kesatuan gagasan yang diungkapkan. Bahasa Indonesia bersifat bertolak dari gagasan artinya bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan.
Bahasa Indonesia ragam ilmiah mempunyai sifat bertolak dari gagasan. Artinya, penonjolan diadakan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya, kalimat-kalimat yang digunakan didominasi oleh kalimat pasif sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari.
Bahasa Indonesia yang bersifat formal artinya bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada kosa kata, bentukan kata, dan kalimat. Bentukan kata yang formal adalah bentukan kata yang lengkap dan utuh sesuai dengan aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Kalimat formal dalam tulisan ilmiah dicirikan oleh kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat), ketepatan penggunaan kata fungsi atau kata tugas, kebernalaran isi, dan tampilan esei formal.
Bahasa ilmiah barsifat objektif. Untuk itu, upaya yang dapat ditempuh adalah menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak pengembangan kalimat dan menggunakan kata dan struktur kalimat yang mampu menyampaikan gagasan secara objektif. Terwujudnya sifat objektif tidak cukup dengan  hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak. Sifat objektif juga diwujudkan dalam panggunaan kata. Kata-kata yang menunjukkan sifat subjektif tidak digunakan.Bahasa Indonesia yang bersifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang mubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang hemat. Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi.Keringkasan dan kepadatan penggunaan bahasa tulis ilmiah juga ditandai dengan tidak adanya kalimat atau paragraf yang berlebihan dalam tulisan ilmiah.
Bahasa Indonesia bersifat konsisten artinya konsisten unsur bahasa dan ejaan dalam bahasa tulis ilmiah digunakan secara konsisten. Sekali sebuah unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah digunakan sesuai dengan  kaidah, itu semua selanjutnya digunakan secara konsisten. Sebagai contoh, kata tugas untuk digunakan untuk mengantarkan tujuan dan kata tugas bagi mengantarkan objek (Suparno, 1998). Selain itu, apabila pada bagian awal uraian telah terdapat singkatan SMP (Sekolah Menengah Pertama), pada uraian selanjutnya digunakan singkatan SMP tersebut. Sifat-sifat bahasa Indonesia yang demikian ditempatkan pada pilihan kata, pengembangan,kalimat, pengembangan paragraph, kecermatan dalam penggunaan ejaan, tanda baca, dan aspek-aspek mekanik lainnya.
Pengertian presentasi Ilmiah
            Secara bahasa presentasi ilmiah berasal dari kata presentasi dan ilmiah:
1.      Presentasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti menyajikan atau memaparkan.
2.      Ilmiah berarti bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.
Sehingga Presentasi ilmiah menurut bahasa adalah menyajikan ata memaparkan suatu karya tulis yang bersifat ilmiah. Sedangkan secara umum presentasi ilmiah adalah hal yang besangkutan dengan situasi resmi atau formal sehingga dalam presentasi ragam ilmiah haruslah berpedoman pada kaidah bahasa Indonesia yang tepat. Presentasi ilmiah ilmiah bertjan untuk menyebarkan atau memberikan informasi kepada peserta seperti seminar, diskusi, dan lain-lain.
            Dalam upaya mengefektifkan presentasi ilmiah maka ada tata cara yang perlu dipedomani:
1.      Menarik minat dan perhatian peserta.
Untuk menarik minat dan perhatian peserta, maka seorang penyaji materi atau orang akan memaparkan satu karya ilmiah dapat menggunakan media (dapat berupa; media gambar, power point, dan media presentasi yang lainnya), menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar dengan jelas oleh seluru peserta yang berada pada sat ruangan di mana pemaparan karya ilmiah di adakan.
2.      Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas
Untuk menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas, penyaji harus menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat, terhadap butir-butir inti dari apa yang akan dijelaskan.
3.      Menjaga etika atau tingkah laku ketika sedang memberikan materi atau memaparkan suatu karya ilmiah.
Etika sangat perlu diperhatikan dalam memberikan atau memaparkan suatu karya ilmiah karena hal ini akan berdampak pada sukses atau tidak suksesya suatu presentasi karya ilmiah. Hal yang sangat perlu diperhatikan pada etika saat presentasi karya ilmiah yaitu jangan sampai dalam berlangsungnya diskusi atau pun pemaparan karya ilmiah terdapat kata-kata yang menyinggung peserta dalam pemaparan karya ilmiah tersebut.
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, bahwa dalam melakukan presentasi ilmiah haruslah memaparkan suatu fakta, kosep, teori, dan gabungan dari keempat hal tersebut serta sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan bena atau yang dikenal sebagai bahasa Indonesia yang resmi.
Bagaimana halnya dalam presentasi ilmiah? Pada saat melakukan presentasi ilmiah presenter atau orang yang melakukan pemaparan karya ilmiah dituntut agar bahasa Indonesia lisan yang digunakan diwarnai oleh sifat-sifat ragam bahasa Indonesia ilmiah  yaitu cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten.
Sementara itu, beberapa fasilitasa dalam penggunaaan bahasa lisan tetap bisa dimamfaatkan misalnya adanya kesempatan untuk menuglang-ulang, menekan dengan menggunakan intonasi, jedah, dan unsure suprasegmntal lainnya.
Presentasi ragam ilmiah adalah hal yang sangat menarik untuk diikuti sehingga dapat di perkirakan pesertanya akan terdiri dari beberapa kalangan atau pun suku, sehingga di sinilah peran bahasa Indonesia yang resmi. Selain penggunaan bahasa Indonesia yang resmi, kita juga dapat dibantu dengan media yang ada seperti media visual yaitu berupa bantan LCD projector dan power point, atau pun juga media yang lebih sederhana yang berupa poster atau gambar serta mind map.
Meskipun dalam presentasi karya ilmiah, presenter dituntut untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar tetapi akan lebih baik jika bahasa yang digunakan sederhana sehingga semua kalangan yang terlibat dalam forum tersebut dapat mengerti apa yang kita sedang bicarakan,






DOWNLOAD KLIK DISINI

1 komentar: