MATERI
Penggunaan
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam Menulis dan Presentasi Ragam Ilmiah
OLEH:
Supriadi Suhartawan
(1111040015)
Nur Lisma Linda M
(11110400)
1.
Pengertian
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam
Ilmiah adalah bahasa yang digunakan dalam menulis karya ilmiah, bahasa
indonesia yang dimaksud adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar, baik dalam penulisan maupun secara tulisan.
Dalam menulis ragam ilmiah, haruslah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang
baik dan benar (sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan dan juga aturan-atran
penulisan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia)
Bahasa Indonesia ragam
ilmiah digunakan untuk memaparkan fakta, prinsip, konsep, teori atau gabungan
dan keempatnya. Bahasa Indonesia juga bisa
menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis
maupun lisan. Bahasa Indonesia ragam ilmiah memiliki karakteristik cendikia,
lugas, dan jelas, menghindari kalimat fragmatis, bertolak dari gagasan, formal
dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten.
2.
Menggunakan
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam Menulis dan Presentasi Ilmiah
Menggunakan bahasa
Indonesia ragam ilmiah berarti dalam tujuan menulis dan presentasi kita
berpedoman pada bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam hal ini kita harus
memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip,
teori, atau gabungan dari keempat haltersebut secara hasil penelitian secara tertulis
dan lisan.
Pada saat menulis tulisan ilmiah penulis harus
menunjukkan karakteristik bahasa Indonesia ragam ilmiah, yaitu sifat yang
cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmatis, bertolak dari
gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten.
Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat cendekia. Artinya,
bahasa ilmiah itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil
berpikir logis. Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan
seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat
oleh pembaca. Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian yang
objektif sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika. Karena
itu, apabila sebuah kalimat digunakan untuk mengungkapkan dua buah gagasan
jelas dalam kalimat yang mewadahinya.
Bahasa Indonesia ragam ilmiah yang bersifat Lugas dan Jelas dimaknai bahwa bahasa Indonesia mampu
menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan
diungkapkan secara langsung sehingga makna yang ditimbulkan adalah makna lugas.
Pemaparan bahasa Indonesia yang lugas akan menghindari kesalahpahaman dan
kesalahan menafsirkan isi kalimat. Penulisan yang bernada sastra pun perlu
dihindari. Gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahasa yang
jelas dan hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas.
Kalimat yang tidak jelas umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
Bahasa Indonesia ragam ilmiah yang sifatnya
menghindari kalimat fragmentaris artinya bahasa Indonesia ragam ilmiah juga
menghindari penggunaan kalimat fragmentaris. Kalimat fragmentaris adalah
kalimat yang belum selesai. Kalimat terjadi antara lain karena adannya
keinginan penulis menggunakan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa menyadari
kesatuan gagasan yang diungkapkan. Bahasa Indonesia bersifat bertolak dari
gagasan artinya bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan.
Bahasa
Indonesia ragam ilmiah mempunyai sifat bertolak dari gagasan. Artinya, penonjolan diadakan pada
gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya, kalimat-kalimat yang
digunakan didominasi oleh kalimat pasif sehingga kalimat aktif dengan penulis
sebagai pelaku perlu dihindari.
Bahasa
Indonesia yang bersifat formal artinya bahasa yang digunakan dalam komunikasi
ilmiah bersifat formal.
Tingkat
keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada kosa kata, bentukan
kata, dan kalimat.
Bentukan kata
yang formal adalah bentukan kata yang lengkap dan utuh sesuai dengan aturan
pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Kalimat formal dalam tulisan ilmiah dicirikan oleh
kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat), ketepatan penggunaan kata fungsi
atau kata tugas, kebernalaran isi, dan tampilan esei formal.
Bahasa
ilmiah barsifat objektif. Untuk itu, upaya yang dapat ditempuh adalah
menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak pengembangan kalimat dan menggunakan
kata dan struktur kalimat yang mampu menyampaikan gagasan secara objektif.
Terwujudnya sifat objektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan
sebagai pangkal tolak. Sifat objektif juga diwujudkan dalam panggunaan kata. Kata-kata yang menunjukkan sifat
subjektif tidak digunakan.Bahasa Indonesia yang bersifat ringkas
dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang mubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan
bahasa yang hemat.
Ciri padat
merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap
sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri
kepadatan sudah terpenuhi.Keringkasan dan kepadatan penggunaan bahasa tulis
ilmiah juga ditandai dengan tidak adanya kalimat atau paragraf yang berlebihan dalam tulisan ilmiah.
Bahasa Indonesia
bersifat konsisten artinya konsisten unsur bahasa dan ejaan dalam bahasa tulis
ilmiah digunakan secara konsisten. Sekali sebuah unsur bahasa, tanda baca,
tanda-tanda lain, dan istilah digunakan sesuai dengan kaidah, itu semua
selanjutnya digunakan secara konsisten. Sebagai contoh, kata tugas untuk
digunakan untuk mengantarkan tujuan dan kata tugas bagi mengantarkan
objek (Suparno, 1998). Selain itu, apabila pada bagian awal uraian telah
terdapat singkatan SMP (Sekolah Menengah Pertama), pada uraian selanjutnya
digunakan singkatan SMP tersebut. Sifat-sifat bahasa Indonesia yang demikian
ditempatkan pada pilihan kata, pengembangan,kalimat, pengembangan paragraph,
kecermatan dalam penggunaan ejaan, tanda baca, dan aspek-aspek mekanik lainnya.
Pengertian presentasi Ilmiah
Secara bahasa presentasi ilmiah
berasal dari kata presentasi dan ilmiah:
1. Presentasi berasal dari bahasa
Inggris yang berarti menyajikan atau memaparkan.
2.
Ilmiah berarti bersifat
ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.
Sehingga
Presentasi ilmiah menurut bahasa adalah menyajikan ata memaparkan suatu karya
tulis yang bersifat ilmiah. Sedangkan secara umum presentasi ilmiah adalah hal
yang besangkutan dengan situasi resmi atau formal sehingga dalam presentasi
ragam ilmiah haruslah berpedoman pada kaidah bahasa Indonesia yang tepat.
Presentasi ilmiah ilmiah bertjan untuk menyebarkan atau memberikan informasi
kepada peserta seperti seminar, diskusi, dan lain-lain.
Dalam upaya mengefektifkan
presentasi ilmiah maka ada tata cara yang perlu dipedomani:
1. Menarik
minat dan perhatian peserta.
Untuk menarik minat dan perhatian peserta, maka
seorang penyaji materi atau orang akan memaparkan satu karya ilmiah dapat
menggunakan media (dapat berupa; media gambar, power point, dan media presentasi yang lainnya), menjaga suara agar
tidak monoton serta terdengar dengan jelas oleh seluru peserta yang berada pada
sat ruangan di mana pemaparan karya ilmiah di adakan.
2. Menjaga
agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas
Untuk
menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas, penyaji harus
menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat,
terhadap butir-butir inti dari apa yang akan dijelaskan.
3. Menjaga
etika atau tingkah laku ketika sedang memberikan materi atau memaparkan suatu
karya ilmiah.
Etika
sangat perlu diperhatikan dalam memberikan atau memaparkan suatu karya ilmiah
karena hal ini akan berdampak pada sukses atau tidak suksesya suatu presentasi
karya ilmiah. Hal yang sangat perlu diperhatikan pada etika saat presentasi
karya ilmiah yaitu jangan sampai dalam berlangsungnya diskusi atau pun
pemaparan karya ilmiah terdapat kata-kata yang menyinggung peserta dalam
pemaparan karya ilmiah tersebut.
Sesuai
dengan penjelasan sebelumnya, bahwa dalam melakukan presentasi ilmiah haruslah
memaparkan suatu fakta, kosep, teori, dan gabungan dari keempat hal tersebut
serta sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan bena atau yang
dikenal sebagai bahasa Indonesia yang resmi.
Bagaimana
halnya dalam presentasi ilmiah? Pada saat melakukan presentasi ilmiah presenter
atau orang yang melakukan pemaparan karya ilmiah dituntut agar bahasa Indonesia
lisan yang digunakan diwarnai oleh sifat-sifat ragam bahasa Indonesia
ilmiah yaitu cendekia, lugas dan jelas,
menghindari kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif,
ringkas dan padat, dan konsisten.
Sementara
itu, beberapa fasilitasa dalam penggunaaan bahasa lisan tetap bisa dimamfaatkan
misalnya adanya kesempatan untuk menuglang-ulang, menekan dengan menggunakan
intonasi, jedah, dan unsure suprasegmntal lainnya.
Presentasi
ragam ilmiah adalah hal yang sangat menarik untuk diikuti sehingga dapat di
perkirakan pesertanya akan terdiri dari beberapa kalangan atau pun suku,
sehingga di sinilah peran bahasa Indonesia yang resmi. Selain penggunaan bahasa
Indonesia yang resmi, kita juga dapat dibantu dengan media yang ada seperti
media visual yaitu berupa bantan LCD projector
dan power point, atau pun juga media
yang lebih sederhana yang berupa poster atau gambar serta mind map.
Meskipun dalam
presentasi karya ilmiah, presenter dituntut untuk menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar tetapi akan lebih baik jika bahasa yang digunakan sederhana
sehingga semua kalangan yang terlibat dalam forum tersebut dapat mengerti apa
yang kita sedang bicarakan,DOWNLOAD KLIK DISINI
rujukannya boleh tau tidak diambil darimana sumbernya
BalasHapus