Selasa, 01 Mei 2012

Menulis Akademik


Menulis Akademik

Oleh
Hasdar H
Andi Tasnima


            Kesatuan bahasa di kalangan akademik diwujudkan melalui pamakaian ragam bahasa ilmiah dalam kegiatan menulis akademik, baik secara lisan maupun tulisan. Agar memiliki kesatuan berbahasa, mahasiswa harus sering disodori bacaan yang bisa ditiru sehingga mahasiswa memiliki ketrampilan menulis yang baik. Mahasiswa yang pandai membaca akan lebih cepat memahami ejaan, diksi, paragraf, dan karangan.Pengembangan kemampuan menulis akademik mengenai masalah bidang studi dengan konteks Indonesia memiliki peran penting dalam pengembangan kepribadian mahasiswa sebagai insan Indonesia yang terpelajar. Ragam tulis akademik  seperti makalah , artikel , dan laporan merupakan contoh ragam tulis akademik dimana mahasiswa dilibatkan dalam berbagai kegiatan yang membantu mereka untuk mencapai pemahaman yang mantap tentang pengertian tulisan akademik.Menulis akademik bukanlah merupakan suatu pekerjaan yang rumit melainkan mudah.Belajar teori menulis itu mudah namun untuk memmraktikkannya tidak cukup sekali saja.
Perbedaan antara bahasa lisan dan bahasa tulisan terletak pada fungsi serta karakteristiknya. Namun yang patut diperhatikan adalah kedua bahasa itu harus memiliki fungsi komunikasi. Dari sinilah kita mampu mengetahui bagaimana hubungan antara bahasa lisan dan bahasa tulisan sehingga mampu diaplikasikan dalam proses pembelajaran dan keterampilan menulis. Pendekatan lain dalam mengembangkan keterampilan menulis adalahadanya pandangan tentangmenulis sebagai suatu proses dan menulis sebagai suatu produk. Pendekatan yang berorientasi pada proses lebih memfokuskan pada aktivitas belajar sedangkan pendekatana yang berorientasi pada produk lebih menghasilkan pada hasil belajar.
Menulis akademik adalah praktek sosial. Praktek sosial berarti bahwa lakukan bersama. Ini berarti bahwa Anda selalu menulis dengan pembaca dalam pikiran. Anda selalu menulis dengan tujuan: untuk menjelaskan, untuk membujuk ddan lain lainnya. Ini juga berarti bahwa apa yang benar dan salah, cocok atau tidak didefinisikan oleh pengguna dalam komunitas sosial. Menulis merupakan kegiatan menyusun serta merangkaikan kalimat sedemikian rupa agar pesan, informasi serta maksud yang terkandungdalam pikiran, gagasan, dan pendapat penulisdapat disampaikan dengan baik. Untuk itu, setiap kalimat harusdisusun sesuai dengan kaidah kaidah gramatika, serta mampu mendukung pengertian baik dalam taraf signifikan maupun pada taraf value. Kalimat kalimat yang demikian itu diwujudkan diatas kertas dengan menggunakan media. David Nunan 1991:86;90) menawarkan konsep pengembangan keterampilan menulis yang meliputi (1) perbedaanantara bahasa lisan dan bahasa tulis, (2) menulis sebagai proses dan menulis sebagai produk, (3) struktur generik wacana tulis, (4)perbedaan antara penulis terampil dan penulis tidak terampil, dan (5) penerapan keterampilan menulis dalam pembelajaran. Selain itu David Nunan juga menawarkan 3 tahap proses menulis, yaitu (1) tahap prapenulisan, (2) tahap penulisan, (3) tahap revisi atau penyempurnaan. Pada kesempatan ini kami juga akan membahas mengenai beberapa ketidaksantunan dalam menulois akademik.

Ketidaksantunan ragam bahasa ilmiah.
            Berdasarkan pengamatan terhadap beberapa karangan yang dibuat oleh mahasiswa, baik karangan ilmiah maupun populer, kita mampu menemukan ketidaksantunan berbahasa, seperti penerapan ejaan yang salah, pilihan kata yang tidak baku, kalimat yang tidak efektif, paragraf yang tidak padu, dan konvensi penulisan yang tidak teratur.

1.     Ketidaksantunan Ejaan
Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah yang mengatur cara melambangkan bunyi, cara memisahkan atau menggabungkan kata, dan cara menggunakan tanda baca. Ejaan yang berlaku sekarang adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang diresmikan pada 16 Agustus 1972. Menurut EYD, penulisan judul menggunakan huruf kapital diawal kata kecuali kata tugas. Selain itu, tanda titik tidak digunakan dibelakang subjudul dan penulisan subjudul pun tidak menggunakan huruf miring, kecuali judul buku.

Penulisan judul berikut salah.
A.    Latar belakang masalah.
B.     Rumusan masalah.
“Pengaruh Potongan Harga Terhadap Nilai Penjualan Pada Produk Air Minum PT Romeo Alam Segar”
Penulisan yang benar yaitu
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
“Pengaruh Potongan Harga terhadap Nilai Penjualan pada Produk Air  Minum PT Romeo Alam Segar”
Kadang-kadang orang menulis gelar doctor dengan singkatan /DR/ , keduanya dengan huruf besar. Cara seperti itu jelas tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Gelar kehormatan doctor juga harus ditulis /Dr./ yaitu /D/ besar dan /r/ kecil. Di belakang gelar kehormatan itu ditambahkan dalam kurung (HC) tanpa titik di antara kedua huruf tersebut. Perhatikan contoh berikut ini.Jika gelar lebih dari satu, sebaiknya digunakan saja gelar yang tertinggi, tetapi tidak ada larangan menggunakan semua gelar tersebut. Sebagai contoh :
Prof. Dr. dr. Cut Ita Ali
Wiwik Widyastuti,S.I.P.,M.Sc.
Gelar-gelar agama ditulis sebelum nama diri seperti:
Prof. Dr. dr.H.Soetedjo Oetojo, M.A.
Drs. K.H. Imam Hanafi,S.A.g.

2.    Ketidaksantunan Diksi dan Kalimat.
Diksi adalah pilihan kata dalam mengungkapkan apa yang ingin disampaikan. Terdapat ketidaksantunan diksi dalam makalah yaitu berhubungan dengan pemilihan kata baku dan tidak baku.

   Kata Tidak Baku                           Kata Baku
Mentargetkan                                   menargetkan
Memroduksi                                     memproduksi
kwalitas                                            kualitas

Menurut kaidah bahasa Indonesia, pembentuk awalan  me- akan luluh jika menghadapi kata-kata yang berhuruf awal /s/, /p/, /t/, dan /k/, kecuali kluster seperti /kr/, /pr/, /tr/, dan /sp/. Perhatikan contoh berikut ini.
  1. Pada 1998 perusahaan yang dipimpin oleh Dr. Ruby Aurora Primapuspita, S.E. ini sudah memberikan potongan harga, tetapi belum mencapai sasaran nilai penjualan yang diinginkan karena disebabkan oleh situasi sulit yang melanda perekonomian Indonesia saat itu seperti misalnya pengangguran yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil, tingkat inflasi yang melonjak, dan pergolakkan politik yang menyebabkan kerusuhan dimana-mana
  2. Saat ini produk tersebut telah tersedia di berbagai sektor pasar, baik pasar sederhana ataupun pasar terkemuka seperti misalnya supermarket, minimarket, dan lain-lain.
Kata Boros                                         Kata Hemat
karena disebabkan oleh                       …karena…
                                                            …disebabkan oleh…
seperti misalnya…dan lain-lain           …seperti…
                                                            …misalnya…
                                                            …dan lain-lain
demi untuk                                          …demi…                                                                                                        …untuk…
inflasi yang melonjak                          pelonjakan infalsi
pergolakkan poltik                              pergolakan politik

Berdasarkan penjelasan tersebut, kalimat a dan b dapat diperbaiki seperti berikut ini.
a.       Pada 1998 perusahaan yang di pimpin oleh Dr. Ruby Aurora Primapuspa, S.E. ini sudah memberikan potongan harga, tetapi belum mencapai sasaran nilai penjualan yang diinginkan karena situasi sulit yang melanda perekonomian Indonesia saat itu seperti penganguran yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil, pelonjakan tingkat inflasi dan pergolakan politik yang menyebabkan kerusuhan dimana-mana.
b.      Saat ini produk tersebut telah tersedia di berbagai sektor pasar, baik pasar sederhana maupun pasar terkemuka, misalnya supermarket dan minimarket.

3.     Ketidaksantunan Paragraf
Kalimat-kalimat yang terangkai akan membentuk paragraf. Paragraf yang baik harus memenuhi persyaratan kepaduan. Persyaratan kepaduan ini dapat tercapai jika menerapkan penggunaan kata penghubung yang tepat, baik kata penghubung intrakalimat maupun kata penghubung antarkalimat. Kata tetapi dan sehingga bukan merupakan kata penghubung antarkalimat, melainkan kata penghubung intrakalimat. Sebaliknya, kata namun bukan kata penghubung intrakalimat, melainkan kata penghubung antarkalimat yang berfungsi menghubungkan antara kalimat yang satu dengan yang lain.
Perhatikan contoh ketidaksantunan berikut ini.

Ø  Sudah tidak bisa dipungkiri dalam kehidupan manusia, kebutuhan air minum merupakan faktor utama. Di berbagai belahan bumi peningkatan kesehatan sangatlah berhubungan erat dengan masalah air minum. Secara ilmiah sumber air minum yang terdapat dalam belahan bumi yang beriklim empat musim dapat dikatagorikan lebih baik, namun daerah yang beriklim dua musim sangat dilema, terutama di Indonesia yang sampai saat ini masih sulit mendapatkan standar kualitas air minum yang baik.

Paragraf tersebut dapat diperbaiki seperti berikut ini.
Ø  Sudah tidak bisa dipungkiri dalam kehidupan manusia, kebutuhan air minum merupakan faktor utama. Diberbagai belahan bumi peningkatan kesehatan sangatlah berhubungan erat dengan masalah air minum. Secara ilmiah sumber air minum yang terdapat dalam belahan bumi  yang beriklim empat musim dapat dikatagorikan lebih baik, tetapi daerah yang beriklim dua musim sangat dilema, terutama di Indonesia yang sampai saat ini masih sulit mendapatkan standar kualitas air minum yang baik.

4.     Ketidaksantunan Konvensi Penulisan
Konvensi penulisan karangan ilmiah adalah kaidah yang mengatur penampilan karangan ilmiah agar teratur. Keteraturan yang tampak pada penulisan karangan ilmiah adalah sistematika penomoran yaitu dengan menggunakan system gabungan angka dan huruf dan system angka digital seperti berikut ini.
I.
II.
    A.
    B.
         1.
         2.
            a.
            b.
                1)
                2)
                    a)
                    b)
                         (1)
                         (2)
                               ((1))
                               ((2))
                                       ((a))
                                       ((b))
·          
·          

1.

     1.1
     1.2
     1.3

            1.3.1
            1.3.2
            1.3.3

                        2.
                             2.1
                             2.2
                             2.3
                                    2.3.1
                                    2.3.2
                                    2.3.3





 




       









                                                                 





Itulah beberapa contoh ketidaksantunan dalam menulis akademik. Berdasarkan uraian dan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis akademik, seseorang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan kosakata. Sehubungan dengan hal ini, keterampilan menulis digunakan untuk mencatat atau merekam, menyakinkan, melaporkan atau memberitahukan, dan mempengaruhi sikap pembaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar