Selasa, 10 April 2012

Tugas Individu Iim Sugianto


Nama    : Iim Sugianto
Nim        : 1111040022
Kelas     : A (Pendidikan Matematika)
1.       Ada berapa bahasa daerah yang ada di Indonesia?
Jawab :
             Indonesia sebagai Negara  yang terdiri atas begitu banyak suku bangsa pastinya memiliki jumlah bahasa daerah yang banyak pula. Di Indonesia sedikitnya terdapat 746 bahasa daerah yang tersebar diseluruh daerah di Indonesia. Namun seiring berkembangnya bahasa Indonesia, tidak menutup kemungkinan jumlah bahasa daerah tersebut akan berkurang dengan punahnya bahasa-bahasa daerah tersebut.
2.       Sebutkan bahasa daerah yang ada di Sulawesi Selatan dan bahasa daerah apa saja yang sudah punah?
Jawab :
             Rumpun bahasa di provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari 31 bahasa daerah, yaitu sebagai berikut:

Ø  Bugis (4 bahasa) :
a.       Tamanic/Banuaka :
-          bahasa Embaloh (Kalimantan Barat)
-          bahasa Taman (Kalimantan Barat)
b.      bahasa Bugis
c.       bahasa Campalagian
Ø  bahasa Lemolang

Ø  Makassar (5 bahasa) :
a.       bahasa Bentong
b.      bahasa Konjo Pesisir
c.       bahasa Konjo Pegunungan
d.      bahasa Makassar
e.      bahasa Selayar

Ø  Kelompok Utara (17 bahasa) :
a.       bahasa Mamuju
b.      bahasa Mandar

Ø  Masenrempulu (4 bahasa) :
a.       bahasa Maiwa
b.      bahasa Duri
c.       bahasa Enrekang
d.      bahasa Malimpung
e.      bahasa Pattinjo (Kadang dimasukkan dalam dialek Enrekang)

Ø  Pitu Ulunna Salu (5 bahasa) :
a.       bahasa Aralle-Tabulahan
b.      bahasa Bambam
c.       bahasa Dakka
d.      bahasa Pannei
e.      bahasa Ulumanda’

Ø  Toraja-Sa’dan (6 bahasa) :
a.       bahasa Kalumpang
b.      bahasa Mamasa
c.       bahasa Tae'
d.      bahasa Talondo'
e.      bahasa Toala'
f.        bahasa Toraja-Sa'dan

Ø  Seko (4 bahasa) :
a.       Panasuan :
-          Budong-Budong
-          Panasuan
b.      Seko Padang
c.       Seko Tengah.

3.       Amati dan tuliskan bahasa non baku yang dipakai teman anda pada saat proses perkuliahan!
Jawab :
Pada hari Senin tanggal 9 April 2012, pukul 16.00-17.50, mata kuliah teori peluang saya mengamati penggunaan bahasa non baku yang dipakai teman saya yaitu Zul Jalali Wal Ikram, saya mendengarkan dia menggunakan bahasa non baku sebagai berikut:
a.       Kalau kita pakai rumus yang ini bisa ji toh?
Kalimat diatas bukanlah sebuah kalimat yang baku karena tidak bersifat formal hal ini ditandai dengan adanya kata “ji” dan “toh”, dimana kedua kalimat ini merupakan kata yang berasal dari bahasa daerah yang sifatnya non formal.
b.      Baru sementara!
Kalimat “baru sementara” merupakan kalimat non baku karena kalimat tersebut merupakan kalimat fragmentaris yang bersifat kurang jelas. Kita tidak dapat mengetahui dengan jelas apa maksud dari perkataan baru sementara yang diucapkan dari saudara Zul Jalali Wal Ikram.
c.       Belum pak! Anunya pak, yang belum saya mengerti.
Kalimat diatas adalah kalimat fragmentaris yang ditandai dengan kata “anunya” yang merupakan kata ganti untuk begitu banyak kata sehingga penggunaan kata “anunya” dapat memberikan pemahaman yang ambigu.


DOWNLOAD FILE DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar