Selasa, 10 April 2012

Tugas Individu Krishna Wisnu


Nama : Krishna Wisnu
          NIM : 081104040
         A.     Jumlah Bahasa Daerah di Indonesia

Upaya pengidentifikasian jumlah bahasa di Indonesia sudah cukup banyak dilakukan baik oleh lembaga/pakar linguistik Indonesia maupun lembaga/pakar asing. Hasil yang diperoleh cukup beragam, sehingga tidak jarang kondisi ini menimbulkan kesimpangsiuran informasi tentang jumlah bahasa yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Bahasa-bahasa daerah di Indonesia sebenarnya sudah cukup lama dan banyak dilakukan. Tidak lama setelah Indonesia merdeka, Teeuw (1951) sarjana berkebangsaan Belanda, memulai proyek pemetaan bahasa daerah di Indonesia dengan mengambil objek bahasa Sasak di Lombok. Model pemetaan yang dilakukan Teeuw ini dilanjutkan secara besar-besaran melalui program yang didanai Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa pada kurun 1970-an sampai dengan pertengahan 1980-an. Sepanjang kurun waktu tersebut, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa telah banyak melakukan analisis dialektologis terhadap berbagai bahasa daerah di Indonesia (lihat lampiran). Namun, baik penelitian yang dilakukan Teeuw maupun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa tersebut belum dapat menjelaskan ada berapa jumlah bahasa daerah di Indonesia. Dalam kurun waktu yang relatif bersamaan, Esser (1951) menerbitkan peta tentang bahasa -  bahasa di Indonesia. Dalam peta itu diidentifikasi sejumlah 200 bahasa di Indonesia. Pandangan Esser ini diacu Alisjahbana (1954) dengan juga menyebut terdapat 200 bahasa di Indonesia. Berbeda dengan Esser, Salzner (1960) justeru menyatakan bahwa bahasa daerah di Indonesia tidak sejumlah yang dinyatakan Esser. Menurutnya, jumlah bahasa di Indonesia hanya 96. Dengan memanfaatkan petugas kebudayaan yang terdapat di daerah daerah di seluruh Indonesia, Lembaga Bahasa Nasional (1972) mencatat 418 bahasa daerah.
Faktor utama yang menyebabkan keberagaman hasil tersebut adalah keberbedaan dalam penggunaan metode. Untuk itu, Pusat Bahasa, sejak 1992 s.d. 2008 telah berupaya melakukan identifikasi bahasa di Indonesia dengan mengembangkan suatu kerangka konseptual metodologis yang dapat diterapkan secara menyeluruh. Bagaimana wujud, landasan filosofis yang melatarbelakangi, serta aplikasi dan hasil yang dicapai dengan menerapkan kerangka metodologis tersebut menjadi fokus pembahasan dalam makalah ini. Adpun penyebab utama munculnya keberagaman hasil identifikasi tersebut. Bahkan ada kecenderungan pakar tertentu menggunakan metode yang secara filosofis, kurang relevan digunakan untuk analisis penentuan status isolek sebagai bahasa atau dialek, seperti penggunaan secara kolaboratif metode dialektometri yang di- ”leksikostatistik” kan (periksa misalnya Danie, 1991). Atas dasar itu, persoalan lain yang kemudian muncul adalah adakah suatu format metode yang dapat diterapkan secara menyeluruh untuk analisis isolek ke dalam dialek atau bahasa di Indonesia? Jika ada, bagaimanakah aplikasi kerangka konseptual-metodelogis tersebut jika digunakan dalam upaya identifikasi bahasa-bahasa di Indonesia. Untuk itu, makalah ini akan mencoba memokuskan pembicaraan pada hal-hal tersebut dengan fokus uraian pada persoalan konseptual beberapa metode penentuan status, ke arah pengembangan kerangka konseptual metodologis bagi penentuan status bahasa dan dialek,  aplikasi metode analisis dalam pemetaan bahasa-bahasa di indonesia bahasa dan dialek
Adapun daftar bahasa daerah di indonesia diurutkan berdasarkan abjad :

1.      Bahasa Aceh Digunakan di Wilayah Sumatera

2.      Bahasa Alas Digunakan di Wilayah Sumatera

3.      Bahasa Alor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

4.      Bahasa Ambelan Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

5.      Bahasa Angkola Digunakan di Wilayah Sumatera

6.      Bahasa Aru Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

7.      Bahasa Bacan Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan

8.      Bahasa Bada' Besona Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

9.      Bahasa Bahau Digunakan di Wilayah Kalimantan

10.  Bahasa Bajau Digunakan di Wilayah Kalimantan

11.  Bahasa Balantak Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan

12.  Bahasa Bali Digunakan di Wilayah Bali

13.  Bahasa Banda Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

14.  Bahasa Banggai Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan

15.  Bahasa Banjar Digunakan di Wilayah Kalimantan

16.  Bahasa Bantik Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

17.  Bahasa Batak Digunakan di Wilayah Sumatera

18.  Bahasa Belu Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

19.  Bahasa Bobongko Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan

20.  Bahasa Bonerate Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung

21.  Bahasa Bugis Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

22.  Bahasa Bulanga Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gorontalo

23.  Bahasa Bungkumori Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku

24.  Bahasa Buol Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate

25.  Bahasa Buru Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

26.  Bahasa Butung Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung

27.  Bahasa Enggano Digunakan di Wilayah Sumatera

28.  Bahasa Gayo Digunakan di Wilayah Sumatera

29.  Bahasa Geloli Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

30.  Bahasa Goram Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

31.  Bahasa Gorontalo Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate

32.  Bahasa Helo Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

33.  Bahasa Iban Digunakan di Wilayah Kalimantan

34.  Bahasa Jawa Digunakan di Wilayah Jawa

35.  Bahasa Kadang Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

36.  Bahasa Kai Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

37.  Bahasa Kaidipan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate

38.  Bahasa Kail Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

39.  Bahasa Kaisar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

40.  Bahasa Kalaotoa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung

41.  Bahasa Karo Digunakan di Wilayah Sumatera

42.  Bahasa Karompa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung

43.  Bahasa Kayan Digunakan di Wilayah Kalimantan

44.  Bahasa Kenya Digunakan di Wilayah Kalimantan

45.  Bahasa Klemautan Digunakan di Wilayah Kalimantan

46.  Bahasa Kroe Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

47.  Bahasa Kubu Digunakan di Wilayah Sumatera

48.  Bahasa Lain Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

49.  Bahasa Laki Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku

50.  Bahasa Lampung Digunakan di Wilayah Sumatera

51.  Bahasa Landawe Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku

52.  Bahasa Layolo Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung

53.  Bahasa Leboni Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

54.  Bahasa Leti Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

55.  Bahasa Loinan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan

56.  Bahasa Lom Digunakan di Wilayah Sumatera

57.  Bahasa Luwu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

58.  Bahasa Madura Digunakan di Wilayah Jawa

59.  Bahasa Makassar Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

60.  Bahasa Mandailing Digunakan di Wilayah Sumatera

61.  Bahasa Mandar Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

62.  Bahasa Mapute Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku

63.  Bahasa Melayu Digunakan di Wilayah Kalimantan

64.  Bahasa Melayu Digunakan di Wilayah Sumatera

65.  Bahasa Mentawai Digunakan di Wilayah Sumatera

66.  Bahasa Milano Digunakan di Wilayah Kalimantan

67.  Bahasa Minangkabau Digunakan di Wilayah Sumatera

68.  Bahasa Mongondow Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

69.  Bahasa Napu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

70.  Bahasa Nias Digunakan di Wilayah Sumatera

71.  Bahasa Orang Laut Digunakan di Wilayah Sumatera

72.  Bahasa Ot-Danum Digunakan di Wilayah Kalimantan

73.  Bahasa Pak-Pak Digunakan di Wilayah Sumatera

74.  Bahasa Pantar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

75.  Bahasa Pilpikoro Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

76.  Bahasa Pitu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

77.  Bahasa Rejang Lebong Digunakan di Wilayah Sumatera

78.  Bahasa Riau Digunakan di Wilayah Sumatera

79.  Bahasa Roma Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

80.  Bahasa Rote Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

81.  Bahasa Sa'dan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

82.  Bahasa Salu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

83.  Bahasa Sangir Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

84.  Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Bali

85.  Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Barat

86.  Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur

87.  Bahasa Seko Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

88.  Bahasa Sikule Digunakan di Wilayah Sumatera

89.  Bahasa Simulur Digunakan di Wilayah Sumatera

90.  Bahasa Solor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

91.  Bahasa Sula Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan

92.  Bahasa Sumba Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Barat

93.  Bahasa Sumbawa Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur

94.  Bahasa Sunda Digunakan di Wilayah Jawa

95.  Bahasa Talaud Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

96.  Bahasa Taliabo Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan

97.  Bahasa Tambulu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

98.  Bahasa Tanibar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

99.  Bahasa Ternate Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Utara

100.          Bahasa Tetun Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur

101.          Bahasa Tetun Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

102.          Bahasa Tidore Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Utara

103.          Bahasa Timor Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur

104.          Bahasa Timor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

105.          Bahasa Tombatu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

106.          Bahasa Tomini Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Tomoni

107.          Bahasa Tompakewa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

108.          Bahasa Tondano Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

109.          Bahasa Tontembun Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

110.          Bahasa Toraja Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

111.          Bahasa Uluna Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

112.          Bahasa Walio Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung

113.          Bahasa Wetar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur

114.          Bahasa Windesi Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Selatan

115.          Bahasa Wotu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

 

Dari uraian diatas bahwa banyaknya jumlah bahasa daerah di Indonesia, itu mengapa negara Indonesia memerlukan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kerena bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dan bahasa.  
          B.     Jumlah Bahasa daerah di Sulawesi
Seperti yang kita ketahui bahwa di Indonesia memiliki beragam bahasa daerah, di Sulewesi sendiri memiliki beragam bahasa daerah di antaranya:

1)      Bahasa Bada' Besona Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

2)      Bahasa Balantak Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan

3)      Bahasa Banggai Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan

4)      Bahasa Bantik Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

5)      Bahasa Bobongko Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan

6)      Bahasa Bonerate Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung

7)      Bahasa Bugis Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

8)      Bahasa Bulanga Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gorontalo

9)      Bahasa Bungkumori Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku

10)  Bahasa Buol Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate

11)  Bahasa Butung Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung

12)  Bahasa Gorontalo Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate

13)  Bahasa Kaidipan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate

14)  Bahasa Kail Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

15)  Bahasa Kalaotoa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung

16)  Bahasa Karompa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung

17)  Bahasa Laki Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku

18)  Bahasa Landawe Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku

19)  Bahasa Layolo Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung

20)  Bahasa Leboni Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

21)  Bahasa Loinan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan

22)  Bahasa Luwu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

23)  Bahasa Makassar Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

24)  Bahasa Mandar Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

25)  Bahasa Mapute Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku

26)  Bahasa Mongondow Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

27)  Bahasa Napu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

28)  Bahasa Pilpikoro Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

29)  Bahasa Pitu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

30)  Bahasa Sa'dan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

31)  Bahasa Salu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

32)  Bahasa Sangir Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

33)  Bahasa Seko Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

34)  Bahasa Talaud Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

35)  Bahasa Tambulu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

36)  Bahasa Tombatu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

37)  Bahasa Tomini Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Tomoni

38)  Bahasa Tompakewa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

39)  Bahasa Tondano Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

40)  Bahasa Tontembun Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut

41)  Bahasa Toraja Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

42)  Bahasa Uluna Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel

43)  Bahasa Walio Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung

44)  Bahasa Wotu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

Apabila dilihat dari jumlah dan banyaknya bahasa daerah di Sulawesi maka seharusnya kita yang tinggal dan asli orang sulawesi harus bangga karena memiliki beragam bahasa dan suku tapi tidak membedabedakan suku yang satu dengan yang lain, bahasa yang satu dengan bahasa yang lain.

          C.     Bahasa daerah yang hilang.
Beberapa waktu yang lalu Depkominfo dalam seminar mengemukakan sejumlah bahasa yang masuk di kategori endangered languages yaitu (terancam punah), maksudnya bahasa tersebut yang tidak mempunyai lagi generasi muda yang dapat berbahasa ibu. Penutur yang fasih hanyalah kelompok generasi menengah (dewasa).Yang lebih gawat lagi adalah kategori seriously endangered languages (sangat terancam punah), yaitu bahasa yang hanya berpenutur generasi tua berusia di atas 60 tahun, serta moribund languages (sekarat), adalah bahasa yang dituturkan oleh beberapa orang yang sepuh yaitu sekitar 70 tahun ke atas.
Sedangkan extinct languages (punah) adalah bahasa yang penuturnya tinggal 1 orang sehingga tidak ada teman berkomunikasi dalam bahasa itu. Bisa dibanyangkan betapa kesepiannya orang tersebut karena tidak ada teman ngobrol. Tercatat 169 bahasa yang dianggap memasuki ambang proses berpotensi terancam punah tersebar di wilayah Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Tentu ini merupakan suatu angka yang memiriskan hati mengingat penetrasi bahasa Indonesia dan asing di Indonesia sangat kuat. Selain itu perhatian kita terhadap bahasa lokal sendiri pun semakin terabaikan. Selain itu tersendatnya proses transmisi bahasa-ibu pada generasi berikutnya dianggap sebagai salah satu faktor utama penyebab kepunahan bahasa. Yang unik adalah bahwa bahasa Jawa justru menjadi bahasa lokal yang paling banyak penuturnya (sekitar 75.200.000 penutur) ketimbang bahasa Indonesia yang hanya dipakai sekitar 15% penduduk Indonesia. Sedangkan bahasa lokal yang terancam punah ada di sejumlah daerah seperti Bahasa Enggano yang hanya memiliki 1000 penutur (di Sumatera), lalu bahasa Punan Merah, 137 penutur (di Kalimantan), bahasa Dusner 6 penutur (di Papua), bahasa Kayeli 3 penutur (di Maluku), dan yang bisa dikategorikan punah adalah bahasa Hukumina 1 penutur (di Maluku).
       D.    Mengamati Teman dan kesalahan kata – kata.
Alfian kesalahan kata “Mungkin” contohnya ketika mengatakan kata mungkin pada pertanyaan mungkin pertanyaan saya ada kaitantannya dengan pertanyaan sebulumnya. Perkuliahan PPKN waktu 13.30. sebaiknya jangan ada kata mungkin karena tidak ilmiah dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

DOWNLOAD DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar